Penyakit diabetes
oleh : Rio Andri W
Dalam
penyakit diabetes ini akan dibahas mengenai apa itu penyakit diabetes ?
bagaimana orang bisa terkena diabetes/patofisiologi
penyakit diabetes itu sendiri?
Selain dua pertanyaan diatas akan dijelaskan apa tanda dan
penyakit diabetes mellitus
oke langsung aja dibawah ini
Penjelasan penyakit diabetes
A.Pengertian
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
B.KlasifikasiKlasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut
:1.Tipe I
: Diabetes mellitus
tergantung insulin (IDDM)
2.Tipe II
: Diabetes mellitus
tidak tergantung insulin (NIDDM)
3.Diabetes mellitus yang berhubungan dengan
keadaan atau sindrom lainnya4.Diabetes mellitus
gestasional (GDM)
C.Etiologi1.Diabetes
tipe I:
a.Faktor genetikPenderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.
b.Faktor-faktor
imunologiAdanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.
c.Faktor lingkunganVirus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.
2.Diabetes
Tipe II
Mekanisme yang tepat yang
menyebabkan resistensi insulin
dan gangguan sekresi insulin
pada diabetes
tipe II masih belum diketahui.
Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko
:a.Usia (
resistensi insulin cenderung meningkat pada
usia di atas 65
th)
b.Obesitasc.Riwayat keluarga
D.Tanda dan gejala1.Sering haus2.Rasa lapar terus menerus
3.Sering buang air kecil (terutama malam hari)
4.Berat badan berkurang drastis
5.Kesemutan6.Cepat merasa lelah dan mengantuk
7.Infeksi yang sering kambuh
8.Penglihatan kabur9.Gatal-gatal terutama bagian luar kelamin
E.Kompilkasi1.Luka yang
sukar sembuh2.Impotensi 3.Kebutaan 4.Penyakit jantung
5.Gangguan pembuluh darah otak
6.Terganggunya fungsi ginjal
F.PenatalaksanaanTujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal.
Ada 4
komponen dalam penatalaksanaan diabetes
:1.Penyuluhan ( Edukasi Diabetes
) Edukasi diabetes dianggap sebagai salah satu cara terapi dan merupakan bagian integral keperawatan orang dengan diabetes.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan
pada proses
edukasi diabetes
:1.Berikan dukungan dan nasehat yang positif dan hindari terjadinya kecemasan.
2.Sampaikan informasi secara bertahap jangan berikan beberapa hal sekaligus.
3.Mulailah dengan hal yang sederhan baru kemudian dengan hal yang lebih komplek.
4.Gunakan alat
bantu dengan dengar-
pandang ( Audio-visual AID).
5.Utamakanlah pendekatan dengan mengatasi masalah dan lakukan simulasi.
6.Berikan pengobatan yang
sederhana agar
kepatuhan mudah dicapai.
7.Usahakanlah kompromi dan negosiasi, jangan paksakan tujuan
8.Berikanlah motivasi dan penghargaan dan diskusikanlah hasil laboratorium.
Proses edukasi ini sebaiknya terdiri dari topik – topik berikut ini .
a.Patofisiologi DM
b.Pengelolaan Nutris
dan diet.
c.Intervensi Frmakologik
d.Aktifitas dan olah raga
e.Pemantauan mandiri kadar glukosa darah
f.Pencegahan dan pengelolaan komplikasi akut dan kronik.
g.Penyesuaian Psikososial
h.Ketrampilan mengatasi masalah
i.Pengelolaan stress
j.Penggunaan sistem pelayanan kesehatan.
2.Perencanaan makan.
Standar yang digunakan adalah makanan dengan komposisi seimbang :
Karbohidrat 60 %
Protein 10 – 15 %
Lemak 20 – 25 %
Jumlah kalori disesuaikan dengan :
1.Petumbuhan2.Status
gizi3.Umur4.Stress
akut5.Kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badab idaman.
Untuk kepentingan klinik praktis dan menghitung jumlah kalori . Penentuan status gizi memanfaatkan Rumus Broca, yaitu BB idaman = ( TB – 100 ) – 10 %
Status
gizi :Berat badan kurang < 90 % BB idaman
Berat
badan normal = 90 – 110 % BB
idamanBerat badan lebih = 110 –120 %BB idaman
Gemuk >120 BB
idaman.
Jumlah kalori yang dibutuhkan berat badan idaman, dikalikan kebutuhan kalori basal ( 30 Kkal/kg BB untuk laki-laki dan 25 Kkal/kg BB untuk wanita). Ditambah dengan kebutuhan kalori untuk aktivitas (10 – 30 %).
Makanan dibagi dalam 3 porsi besar untuk pagi ( 20 % ), siang ( 30 % ), dan sore ( 25 % ) serta 2-3 porsi ( makanan ringan, 10 –15 % ).
Untuk kelompok ekonomi rendah , makanan dengan komposisi karbihidrat sampai 70 – 75 % juga memberi hasil yang baik.
Jumlah kandungan kolesterol , diusahakan lemak dari sumber lemak tidak jenuh dan menghindari asam lemak jenuh. Jumlah kandungan serat kurang lebih 25 g/hari, diutamakan serat laut.
Untuk mendapatkan kepatuhan terhadap pengaturan makan yang baik , adanya pengetahuan mengenai bahan penukar akan sangat membantu pasien.
Pada saat
ini ada 11
( sebelas ) macam diet diabetes di Surabaya
ialah : Diet – B, Diet –B1, Diet – B
puasa dan B1 Puasa, B2
,B3
,Be
,, Diet-M
,Diet-M Puasa, Diet-G
dan Diet KV.
3.Latihan Jasmani
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur ( 3-4 kali seminggu ) selama kurang lebih 30 menit, yang sifatnya sesuai CRIPE (continuous ,
rhythmical,interval
,progressive
,endurance training
). Sedapat mungkin mencapai zone sasaran 78- 85 % denyut nadi maksimal ( 220 – umur ) disesuaikan dengam kemampuan dan kondisi penyakit penyerta.
Manfaat latihan jasmani ( olah raga ) pada pasien DM :
-Menurunkan konsentrasi gula darah selama dan sesudah latihan.
-
Menurunkan konsentrasi insulin basal
dan post
prandial-
Memperbaiki sensitifitas insulin
-MenurunkanHbA1c
-
Memperbaiki profil lemak-Memperbaiki hipertensi ringan sampai sedang
-
Memperbaiki pengeluaran tenaga
-
Memelihara kardiovaskuler-Meningkatkan kekuatan fleksibelitas otot
-
Meningkatkan sense of well-being
dan kwalitas hidup. (Horton
,1991)
Jenis Olah raga
.Olah raga yang baik bagi penderita DM adalah olah raga yang sesuai dengan keadaan umum penderita dan dapat meningkatkan kesegaran jasmani.
4.Obat Berkhasiat Hipoglikemik
Jika pasien telah menerapkan pengaturan makan dan kegiatan jasmani yang teratur namun pengendalian kadar glukosa darahnya belum tercapai, dipertimbangkan pemakaian obat-obat berkhasiat hipoglikemik (oral – insulin )
1.Obat Hipoglikemik Oral
( OHO
) Sulfonilurea: obat golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Merupakan pilihan utama untuk apsien dengan berat badan normal dan kurang, namun masih boleh diberikan pada ppasien dengan berat badan lebih. Pada pasien usia lanjut obat golongan Sulfonilurea dengan waktu kerja panjang sebaiknya dihindari.
Biguanid ( Metformin)
:Obat golongan ini mempunyai efek utama :
1)Mengurangi produksi glukosa hati
2)Memperbaiki ambilan glukosa perifer. Obat golongan ini dianjurkan dipakai sebagai obat tunggal pada pasien gemuk. Biguanid merupakan kontraindikasi pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati pasien-pasien dengan kecendrungan hipoksemia ( misalnya pasien dengan penyakit Serebro Cardiovaskular ). Obat Biguanid dapat memberikan efek samping mual. Untuk mengurangi keluhan tersebut dapat diberikan bersamaan atau sesudah makan.
Inhibitor Glukosidase Alfa
( Acarbase
)Obat golongan ini memp[unyai efek utama menurunkan puncak glikemik sesudah makan. Bermanfaat untuk pasien dengan kadar glukosa darah puasa yang masih normal. Dimulai dengan dosis 2 kali 50 mg setelah suapan pertama waktu makan. Dosis dapat dinaikan m,enjadi 3 kali 100 mg. Pasien yang menggunakan acarbose jangka panjang perlu pemantauan faal ginjal dan hati secara serial, terutama pada pasien yang sudah mengalami faal hati dan ginjal
2.Insulin
Indikasi penggunaan pada DM –tipe 2 :
1)
a.
Ketoasidosisb.
Koma Hiperosmolar
c.
Asidosis laktat2)Stress
berat ( infeksi sistemik,
operasi berat )3)Berat badan yang menurun dengan cepat.
4)Kehamilan / DM Gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan maka
5)Tidak berhasil dikelola dengan OHO dosis maximal atau ada kontraindiksi OHO.
Pemberian OHO maupun insulin selalu dimulai dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikan sesuai dengan kadar glukosa darah pasien. Kalu dengan Sulfonirea atau Metformin samapai dosis maximal ternyata sasaran glukosa darah belum tercapai perlu dipikirkan kombinasi 2 kelompok obat hipoglikemi oral yang berbeda.Kombinasi OHO dosis kecil dapat pula digunqakan efek samping masing-masing kelompok obat. Dapat pula diberikan kombinasi ketiga kelompok OHO bila belum juga mencapai sasaran yang diinginkan. Kalau dengan dosis OHO maximal baik sendiri-sendiri maupun secara kombinasi sasaran glukosa darah belum tercapai, dipikirkan adanya kegagalan pemakaian OHO, pada keadaan demikian dapat dipakai kombinasi OHO dan insulin.